Peduli Lingkungan, Kapolda Kalteng Bersama Danrem Tanam Sejuta Pohon

    Peduli Lingkungan, Kapolda Kalteng Bersama Danrem Tanam Sejuta Pohon

    PALANGKA RAYA - Kapolda Kalteng bersama Danrem 102 Panju Panjung menanam bibit sejuta pohon dalam rangka HUT ke-48 Korem 102 Panju Panjung di Jalan Hiu Putih Kota Palangka Raya, Selasa (15/3/2022) pagi.

    Kegiatan tersebut juga dihadiri unsur Forkopimda Kalteng, sejumlah pejabat utama Polda dan Korem serta intansi terkait.

    Dalam sambutannya, Danrem 102 Panju Panjung Brigjen TNI Putra Jaya, S.E., M.M., mengatakan, penanaman pohon ini dilakukan serentak di 13 kabupaten dan satu kota se-Kalimantan Tengah.

    "Tujuan kami mengadakan kegiatan ini adalah untuk melestarikan lingkungan yang akan bermanfaat bagi anak cucu kita, " urainya.

    Berbagai jenis pohon ditanam dalam kegiatan ini, seperti kayu trembesi, akasia, dan lain-lain.

    Di tempat yang sama, Kapolda Kalteng Irjen Pol Drs Nanang Avianto, M.Si mengungkapkan, pihaknya sangat mendukung kegiatan penanaman bibit sejuta pohon yang diprakarsai oleh Korem 102 Panju Panjung tersebut.

    "Penanaman pohon ini sangat bermanfaat bagi kelestarian lingkungan. Apalagi kita akan memasuki musim kemarau, " terang Nanang.

    Kapolda mengimbau kepada masyarakat agat ikut menjaga kelestarian lingkungan serta jangan membakar hutan dan lahan.

    "Kalau kita merawat dan melestarikan alam, maka alam akan ikut merawat dan menjaga kita juga, " pungkasnya. (***)

    ADVERTORIAL

    ADVERTORIAL

    Artikel Sebelumnya

    Kapolda Kalteng Berikan Sembako dan Sepeda...

    Artikel Berikutnya

    Brigpol Rochim Lakukan Pemeliharaan dan...

    Komentar

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Jenderal TNI (Purn) Dudung Abdurachman: SMSI Harus Tetap Solid dan Bergerak Maju
    Hendri Kampai: Mengabdi untuk Bangsa, Bukan untuk Diri Sendiri, Cerita di Balik Amanah Jabatan
    Hendri Kampai: Pemimpin Korup Itu Mengkorupsi Janjinya Sendiri
    Hendri Kampai: Banyak Berjanji tapi Minus Realisasi, Siap-Siap Ditinggal Rakyat dan Berakhir dengan Gelar 'Raja Ngibul'
    Hendri Kampai: Raja Itu Orang Pertama untuk Disalahkan, Orang Terakhir untuk Dipuji

    Ikuti Kami